Memerkarakan Tuhan, Tubuh dan Tabu Kiran, wanita yang menjadi tokoh utama dalam novel tersebut, awalnya adalah sosok muslimah yang taat. Tubuhnya dihijabi jubah dan jilbab besar. Waktunya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah swt. Cita-citanya hanya satu; menjadi muslimah yang beragama secara total. Untuk meraih cita-cita tersebut,Kiran mengikuti sebuah organisasi garis keras yang mengusung cita-cita tegaknya syariat Islam yang ideal. Tetapi dalam perjalanan, ternyata organisasi itu malah merampas nilai kritis sekaligus imannya. Setiap tanya yang diajukan, dijawab dengan dogma tertutup yang melahirkan resah dan kehampaan. Dalam situasi seperti itulah, ia melampiaskan frustasinya dengan seks bebas dan obat-obatan terlarang. Tak ada rasa sesal pada tuhannya. Ia yang dulu adalah seorang muslimah sejati, kini menjadi seorang pelacur. Sosok Kiran menggambarkan bahwa ternyata manusia selalu berubah-ubah. Orang baik tidak selamanya baik, orang jahat tidak selamanya jahat. Seor
Menulis adalah upaya mengawetkan usia. Sebab ketika kau menulis, nyawamu berlipatganda. (_inaguhir_)