Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Mengulas Novel "Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur" karya Muhidin M.Dahlan

Memerkarakan Tuhan, Tubuh dan Tabu Kiran, wanita yang menjadi tokoh utama dalam novel tersebut, awalnya adalah sosok muslimah yang taat. Tubuhnya dihijabi jubah dan jilbab besar. Waktunya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah swt. Cita-citanya hanya satu; menjadi muslimah yang beragama secara total. Untuk meraih cita-cita tersebut,Kiran mengikuti sebuah organisasi garis keras yang mengusung cita-cita tegaknya syariat Islam yang ideal. Tetapi dalam perjalanan, ternyata organisasi itu malah merampas nilai kritis sekaligus imannya. Setiap tanya yang diajukan, dijawab dengan dogma tertutup yang melahirkan resah dan kehampaan. Dalam situasi seperti itulah, ia melampiaskan frustasinya dengan seks bebas dan obat-obatan terlarang. Tak ada rasa sesal pada tuhannya. Ia yang dulu adalah seorang muslimah sejati, kini menjadi seorang pelacur. Sosok Kiran menggambarkan bahwa ternyata manusia selalu berubah-ubah. Orang baik tidak selamanya baik, orang jahat tidak selamanya jahat. Seor

I B U

Ibu adalah sosok yang mencintaimu tanpa ragu Mengasihimu tanpa jeda waktu Menasihatimu dengan kasih yang takkan berlalu Merindukanmu dari Senin sampai Minggu Bagaimanapun keadaan ibumu saat ini, Ingatlah !!  ia lah satu-satunya perempuan yang rela mati untukmu Ia lah satu-satunya perempuan yang rela menukar air matanya untuk bahagiamu Ia lah satu-satunya perempuan yang di hatinya selalu ada maaf untukmu Kita tidak pernah bisa membalas setetes air kehidupan yang telah ia berikan, jasa ibu terlalu mulia. Maka jika ada kesempatan pulang ke rumah, pulanglah. Jangan membuat ia menanggung rindu terus-menerus. Karena saat sakit ataupun sekarat, ibumu lah orang pertama yang akan menangis dan mengkhawatirkanmu. Bukan kampusmu, dosenmu atau bos perusahaan tempat kerjamu. Mereka tinggal mencari mahasiswa baru atau karyawan baru menggantikanmu. Tapi ibumu... Dia lah yang tetap mendoakanmu siang dan malam. Semakin hari.. kulit ibu semakin berkerut. Helai demi helai rambutnya mulai me

MENOLAK HARI BATIK NASIONAL

Saya menolak adanya Hari Batik Nasional. Saya pantang mengucapkan apalagi merayakan Hari Batik yang telah menjadi hari nasional di Indonesia. . Mengapa demikian ?? Ya, karena batik adalah kain khas daerah Jawa. Sehingga Hari Batik seharusnya hanya menjadi hari besar di daerah Jawa saja, bukan menjadi hari nasional. . Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki kain khasnya sendiri. Ada kain songket, tenun ikat, kain ulos dan masih banyak lagi. Setiap kain tersebut memiliki keindahan dan keunikan masing-masing. . Lalu mengapa hanya batik yang ditetapkan menjadi Hari Batik Nasional ?? Mengapa tidak Hari Kain Khas Tradisional atau Hari Kain Khas Se-Indonesia ?? . Dengan adanya Hari Batik Nasional ini, secara tidak langsung kita sudah membudidayakan rasisme di negeri kita sendiri. Ayolah, Indonesia bukan hanya Jawa.

Akhir Pekan yang Indah

Awalnya saya tidak berminat ikut kegiatan kuliah umum ini, karena kegiatan ini dimulai pada pukul 13:00 WIB. Hm..waktu yang tepat untuk tidur siang di akhir pekan bukan? Tetapi, saya berpikir lagi, mungkin akan lebih baik jika saya meninggalkan waktu rebahan saya kali ini untuk sesuatu yg lebih bermanfaat. Fix, saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan tersebut. . Kali ini, saya dipertemukan dengan salah satu manusia hebat yg sangat luar biasa, Bapak Heppy Chandrayana, M.I.Kom. Beliau adalah salah satu MC di Istana Negara Republik Indonesia dan juga seorang motivator handal sekaligus TV voice over. . Tuhan Maha Baik. Saya menjadi salah satu manusia yg bisa bertatap langsung dengannya, mendengar segala pelajaran yg ia sampaikan, merasakan keseruan belajar sambil bercanda dengannya. Tak terbayang jika tadi saya mengikuti rasa malas saya untuk tetap berada dalam kamar kos, sambil tiduran di depan kipas angin. Rugi. Sangat rugi. . Darinya, saya banyak mengambil pelajaran. Salah sa

APA KABAR IBU PERTIWI ??

Mari berpikir mendalam, mendasar dan mengarah pada yang benar. Tulisan ini tidak memihak pada mahasiswa, aparat ataupun DPR. Tetapi tulisan ini berpihak pada kebenaran dan kemanusiaan. Mari kita bahas satu persatu. Poin pertama. Sebagai mahasiswa sekaligus masyarakat Indonesia, kita harus tau bahwa alasan apa yang membuat kita turun ke jalan, berkoar di sosmed dan beramai-ramai menulis petisi. Kita harus punya landasan yang kuat sehingga segala gerak perlawanan kita dapat dipertanggungjawabkan. Mahasiswa turun ke jalan bertujuan menyuarakan aspirasi rakyat. Pertanyaannya aspirasi yang seperti apa? Cukup miris, ketika melihat beberapa oknum mahasiswa memegang kertas yang bertuliskan, "Selangkanganku Bukan Milik Negara #TolakRKUHP", dan masih banyak lagi cuitan-cuitan tulisan para demonstran yang seolah-olah menginginkan sex bebas. Entah itu tujuannya bercanda atau apapun, tetapi sangat tidak pantas seseorang berlabel mahasiswa menulis hal-hal yang tidak

Reformasi Dikorupsi

Ketika Undang-Undang lumpuh ditebang penguasa Perlahan satu demi satu rakyat dibui atas nama hukum yang sebenarnya runcing ke bawah Koruptor bersembunyi di balik baju Semakin subur Semakin makmur KPK dikebiri Kebenaran semakin gagap di negeri ini Cacat bahkan sekarat Masyarakat bersorak dimana-mana Di jalan-jalan Di layar handphone Berkomentar di lini masa  Teriak keadilan yang hampir mati diterkam petinggi negara Beramai-ramai menulis petisi Kelas-kelas pindah ke depan kantor DPR Lawan atau sawan !! Melangkah atau kalah !! . . . _inaguhir_ (Bogor, September 2019 )

M U N I R

Negara bungkam bicara mautmu Mereka latah di pojok istana Sampai kapan kebenaran dikoyak penguasa ?? Tubuh kakumu diracun pemangsa Diam-diam nafasmu ditutup paksa oleh si jalang Lalu kau tidur dan pulang Demi kemanusiaan Hidupmu berikrar untuk manusia yang tertindas Padahal nyawamu bisa kapan saja dihilangkan 7 September 2004 Di tubuh Garuda 974 hembusan nafasmu berhenti pasrah Langkahmu usai di atas awan Pembunuhmu butuh pengadilan, Munir !! . . . _inaguhir_ Bogor, September 2019

INDONESIAKU KEMBALI RETAK

Baru kemarin kita melaksanakan upacara di bawah tiang bendera. Meneriaki lagu kemerdekaan Indonesia sebagai tanda bertambahnya usia kemerdekaan kita. 74 tahun, usia yang tak lagi muda. Semakin tua, ternyata Indonesia sudah renta. Belum tuntas kasus Papua dan Surabaya, Indonesia kembali retak dengan kasus yang katanya penistaan agama. Mungkin umat Kristiani merasa sakit hati dengan kalimat sang ulama. Tapi coba diteliti lagi, dimana tempat kejadian perkara. Mengapa harus mempermasalahkan video lama? Jika memang tersinggung, seharusnya dari dulu sudah ditindak pidana. Sangat tidak masuk akal jika menyamakan kasus UAS dan kasus Ahok yang berujung dipenjara. UAS melontarkan kalimatnya di dalam sebuah majlis, dalam ruangan tertutup yang hanya berisi umat Islam saja. Sedangkan Ahok berkoar di ruangan terbuka, kalimatnya ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia. Maka wajar jika umat Islam marah dan kecewa. Umat Islam tidak mempermasalahkan jika mereka dikatakan sebagai domb

SUARA ORANG TIMUR YANG ADA DI BARAT

Saya selaku orang timur yang ada di barat, saya selaku mahasiswa timur yang kuliah di tanah Jawa, merasa resah dengan kekacauan yang sedang terjadi antara masyarakat Surabaya dan mahasiswa Papua. Sangat mengecewakan dan menyayat hati ketika saya melihat video terkait yang ternyata di dalamnya terlihat beberapa oknum aparat dan masyarakat Surabaya yang membuat kerusuhan di asrama mahasiswa Papua seraya mengumpat dengan mengatai saudara-saudara kami dengan umpatan "Monyet" "Anjing" dan sebagainya. Dengan ini, bukan berarti kami membenarkan kejadian pembuangan bendera merah putih di selokan. Tetapi, kami menegaskan bahwa para aparat yang bertugas harus menjalankan tugasnya dengan prosedur. Dengan tata cara yang benar, sehingga tidak terjadi kericuhan semacam ini. Apakah pantas seorang aparat berseragam tentara mengatai rakyat Indonesia sebagai monyet dan anjing?? Apabila memang terbukti ada oknum-oknum dari mahasiswa Papua yang membuang bendera merah

LANGKAH PERTAMA

Diam dalam kelam Terkubur dalam kabur Langkah kita pernah mati Di baris-baris asa yang hanya terpatri Bicara mimpi dengan santai Kenyataan tak hadir, mulai menghujat takdir Dimana letak manusia yang katanya mulia ?? Hari-hari panjang berdiri menantang Yang takut tetaplah pengecut Yang salah memanglah harus kalah Langkah pertama mari bersama Membentuk ingin yang sempat dingin Di ujung senja yang nampak jingga Kita adalah satu yang harus menyatu . . . _inaguhir_ Cileungsi, Juli 2019

LUCUNYA NEGERI INI

Pernah lahir dari rahim Ibu Pertiwi sejarah-sejarah yang tak tersanggah Aku pernah duduk di bangku sekolah Menyimaki kisah darah pahlawan yang murah Tapi hari ini, tubuh Ibu Pertiwi tak lagi suci Dicabuli aparat yang katanya NKRI Padahal berkoalisi dengan pemimpin yang kehilangan jati diri Kebenaran mati di tiang besi Kecurangan dibela dalam ruang sidang konstitusi Demokrasi kita sudah punah Dibungkam rezim yang tak mau kalah Tak mampu menang maka dimenangkan Tak mampu naik maka menjatuhkan Hahaha... Lucunya negeri ini . . . _inaguhir_ (Adonara, Juli 2019 )

DEFINISI CANTIK

Kamu tahu definisi cantik ?? Kadang suka berpikir, wanita berjam-jam menghabiskan waktu di depan cermin hanya untuk memoles wajahnya. Hanya untuk satu kata, "Cantik". Yang dirawat hanya wajah dan tubuh. Bahkan terlihat gemuk sedikit menjadi masalah besar dalam hidupnya. Terlalu sibuk memerhatikan wajah dan tubuh, sampai lupa mendandani hati dan perilaku. Siti Khadijah RA, selaku istri Rasulullah Saw. Kita sampai hari ini mengenal beliau karena apa? Apakah karena ia cantik? Seksi? Tidak. Kita bahkan tidak tahu bagaimana rupa istri rasul tersebut. Apakah ia tinggi, langsing, putih atau definisi-definisi cantik yang kita buat-buat sendiri. Nama Khadijah, Fatimah, Aisyah tercatat sebagai wanita penghuni surga karena tingkah laku mereka. Karena sikap mereka. Bukan karena wujud fisik mereka. Ayolah. Jangan terlalu sibuk memoles wajah, sampai lupa memoles perilaku-perilaku kita. Kecantikan fisik hanya berujung menjadi bangkai di bawah tanah. Tapi kebaikan akhlakmu

PEREMPUAN DI UJUNG MALAM

Puan,,, Wajahmu nanar di ujung malam Beribu luka hati telah kau telan Menyatu dalam darah dan jantungmu Puan,,, Lebam-lebam jiwamu digebuki ribuan tinju Coba ludahi takdir Merasa sakit tapi tak mengaku Malam-malam panjang Airmata membenam di pipi Kau sudah kalah berulang kali Puan,,, Sudahi saja Tangis tak pernah mampu mengembalikan kenangan . . . _inaguhir_ (Surakarta, April 2019 )

PERSATUAN YANG TERGADAI

Hujat menghujat barang biasa Di negeri ini, persatuan sudah tergadai oleh fanatisme partai Sayap Garuda patah dihempas pesta yang katanya demokrasi Haruskah pemilu berakhir pilu?? Di depan pagar istana negara, rakyat belum dijamin keadilannya Bertahun-tahun kita dikebiri oleh negeri sendiri Negeri yang katanya sudah merdeka puluhan tahun lalu  Pemilu hadir dari berbagai kubu Rasa utuh berubah menjadi angkuh Beda pilihan tak harus saling melawan Lain pendapat bukan harus putus sahabat _inaguhir_ (Surakarta, April 2019 )

PENDIDIKAN KITA SUDAH MATI

Pendidikan menjadi suram di tanah yang katanya surga Sekolah hanya instansi yang menjanjikan gaji Di bawah tiang bendera anak negeri dipaksa menghormati merah putih Ijasah hanya lambang gengsi Gelar sarjana diagung-agungkan Padahal ilmu hanya jadi politik kotor Bukankah koruptor orang berilmu ?? . . . _inaguhir_ (Adonara, Mei 2019 )

P U L A N G

loc : Pantai Watotena, Adonara Ambisi rindu menjadi palang dari jauh jarak terhampar Terbayang pintu rumah dan senyum mama Kamar tidur yang sepi menyambut penghuninya Dari balik jendela, awan putih menari riang bersama angin Udara, laut, darat... Jalan yang dilalui Ada lelah yang perlu dibayar Penat yang hampir membunuh Sembuh di kampung halaman Betapa tanah rantau terlalu jahat Bulan ke bulan, tidak sebentar Peluh sisa kemarin masih ada Dari kening menetes turun di hati Langkah-langkah yang pernah mati di kota Bergerak tersenyum menuju pulau air ketuban Hawa mulai berubah Bunyi deru mesin pabrik sudah jauh Aku disambut camar laut yang bermain bersama ikan Di bibir dermaga, raut wajah bahagia telah tampak Aku pulang !! _InaGuhir_ Surakarta, 19 April 2019

HIDUP BELUM ASIK KALAU BELUM ADA YANG SIRIK

Hal yang paling menarik dalam hidupmu adalah ketika kau menemui orang-orang yang sirik. Mereka yang hanya mampu menjatuhkanmu adalah mereka yang tidak mampu menjadi seperti dirimu. Mereka sengaja menarik dirimu agar kamu menjadi setara dengan mereka. Menjadi sama-sama hina. Orang-orang seperti itu akan selalu kita temui dalam kehidupan kita. Sebagaimana pun baiknya kita, tetap akan ada orang yang tak suka. Jadi tidak usah mengikuti selera "baik" menurut mereka. Nah toh mereka hanya mau kita menjadi kalah. Sama seperti mereka. Kita harus selalu melangkah tanpa peduli berbagai jenis hinaan dan cacian. Selama apa yang kita jalani itu bermanfaat dan tidak melanggar aturan Tuhan, teruslah melangkah. Kau tahu?? Orang-orang hebat seperti Soekarno, Soeharto, Iwan Fals, Thomas Alfa Edison, Albert Einstein, Jack Ma bahkan Nabi-nabi kita adalah orang-orang hebat yang dibesarkan oleh hinaan, cacian, aneka benturan bahkan cobaan pembunuhan. Yang membuat mereka hebat adalah

CINTA ITU BUTA

Aku percaya cinta itu buta. Karena bagiku cinta adalah objek yang hanya mampu dirasa, bukan dilihat. Ibarat udara, kita tak bisa melihatnya, tapi kehadirannya kita rasakan. Bahkan sampai hari ini aku mencintai Tuhanku tanpa perlu melihat wujudNya. Aku percaya cinta itu buta. Bagaimana tidak? sedangkan ibuku telah mencintaiku sebelum ia melihatku. Sebelum aku dilahirkan, bahkan ketika aku masih menjadi janin. Jadi menurutku wajar jika seseorang yang sedang jatuh cinta menjadi terobsesi untuk melakukan segala hal untuk yang dicintainya. Bahkan tidak heran sampai ada yang mengorbankan nyawanya hanya untuk seseorang yang dicintai. Para nabi pun mengorbankan jiwa raga atas dasar cinta kepada Tuhan. Tetapi disini kualitas cinta kita dan cinta para nabi amat berbeda. Mencintailah dengan kualitas yang tinggi. Mencintai Sang Pencipta dengan tangguh dan sungguh dan mencintai ciptaanNya sesuai kadar normal, tidak keterlaluan. Memulai untuk mencintai itu mudah, tetapi mem

MENDEKAT PADA TUHAN

Kedekatan kepada Tuhan tidak ditentukan oleh ritual formal seperti sibuk membaca "Alhamdulillah" sebagai ekspresi rasa syukur atas fenomena alam. Karena kesibukan membaca dengan cara seperti itu tanpa menghayati makna malah bisa menjadi semakin jauh dengan Tuhan. Bukti kedekatan dengan Tuhan adalah implementasi tingkah laku dari ritual-ritual ibadah formal yang dilakukan. Maka, faktanya berbeda memang. Bangsa-bangsa yang sibuk mencatat, menghayati dan mempelajari fenomena alam seperti di Eropa dan negara-negara maju lebih dekat kepada inspirasi-inspirasi Al-Qur'an, walaupun sebenarnya mereka tak mengenal Al-Qur'an, ketimbang bangsa-bangsa yang disibukkan dengan ritual agama formal. Dalam kaitan ini, Muhammad Abduh, tokoh utama kaum modernis Mesir menyatakan,"Di Eropa aku melihat Islam tanpa muslim, di negeri kita, aku melihat muslim tanpa Islam". referensi : Buku "Tuhan Maha Asik" karya : Sujiwo Tejo & Dr. MN. Kamba

KASIHANI ORANG LAIN, BENTUK PEDULI ATAU SOMBONG ??

Ketika kita membantu orang lain dengan alasan 'kasihan', seharusnya kita bertanya pada diri kita benarkah kita merasa kasihan karena peduli. Benarkah kita peduli? Kata "Kasihan" muncul ketika kita merasa nasib kita lebih beruntung dari orang yang kita kasihani. Merasa bahwa mereka ada di bawah kita sehingga mereka pantas dikasihani dan dibantu. Merasa lebih baik dari sesama, bukankah itu wujud kesombongan? Ternyata kita tidak peduli pada nasib orang lain, tapi kita mengasihani mereka karena rasa sombong. Seharusnya ketika kita membantu orang lain, bukan karena kita merasa lebih beruntung dari mereka. Tetapi kita membantu orang lain karena sebuah kewajiban dan memang seharusnya seperti itu. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang memiliki kewajiban saling tolong menolong. Kewajiban dalam melaksanakan kebajikan inilah yang disebut darma. Darma harus ada pada diri kita sebagai manusia. Jika tidak, kesombongan akan terus mendominasi jiwa kit

ISLAM UNTUK NON-ISLAM ??

Ustad Wahyudi KS, M.Pd selaku Ketua Majlis Ta'lim dan Tadrib Pusat Suffah Hizbullah sekaligus salah satu dosen di STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor menjelaskan bagaimana memahami dan memahamkan orang lain tentang Islam secara rasional. Beliau menyampaikan bahwa untuk memberi pengertian kepada orang yang tak beriman kepada Allah memerlukan strategi khusus yang penting untuk diketahui. Pada dasarnya, cara mendakwahkan Islam kepada orang Islam dan orang non-Islam memiliki perbedaan yang drastis. Jika kepada sesama muslim, dengan membawa ayat Al-Qur'an saja mereka sudah mampu menerimanya karena kitab suci tak perlu diragukan kebenarannya. Tetapi untuk mendakwahkan Islam kepada orang non-Islam perlu strategi khusus yang wajib dikuasai. Maka yang lebih dulu "diserang" adalah akal pikiran mereka. Beliau memaparkan, agar pendapat kita tentang Islam mampu diterima oleh mereka,maka kita perlu benar-benar memahami tauhid dan menguasai keorisinilan Al-Qur'an. Selain itu kit

Pemimpin Dalam Kacamata Milenial

                               Ilustrasi Generasi Milenial. jonathanbecher.com GENERASI  yang tumbuh di era milenial merupakan generasi yang dijejalkan teknologi dan kebutuhan hidup yang serba mudah. Tetapi semua itu tidak cukup untuk mensejahterakan masyarakat zaman now, mengapa?? Karena persaingan di dunia kerja pun semakin ketat. Banyaknya posisi pekerja yang digantikan oleh mesin-mesin canggih membuat angka pengangguran kian meningkat. Hal ini membuat para generasi milenial berpikir keras untuk mencari cara ampuh agar tetap hidup di kerasnya dunia modern. Pada era milenial seperi ini, bisnis online dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Akan tetapi ini belum menjadi solusi yang menjanjikan, sebab Indonesia masih memiliki banyak daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sinyal, sedangkan syarat mutlak dari bisnis online adalah adanya jaringan sinyal sebagai koneksi. Sehingga dapat dipastikan bisnis online belum menjadi jawaban yang tepat untuk mengentaska

SEDEKAH NGIDER MENGAJI

Assalamualaikum wr.wb Sabtu, 23 Februari 2019 lalu, saya mengikuti kegiatan Sedekah Ngider Mengaji yang diselenggarakan oleh organisasi Yayasan Sedekah Ngider Indonesia dengan tema "Santai Belum Lengkap Tanpa Mengaji". Alhamdulillah saya adalah salah satu anggota dari organisasi tersebut. Kegiatan ini diadakan di sebuah cafe bernama Wiken Cafe yang berlokasi di Ciracas,Jakarta Timur. Oleh karena itu, hari ini saya ingin sedikit berbagi ilmu dari apa yang telah saya dapat dari kegiatan tersebut, sebab Islam memerintahkan untuk menyampaikan suatu ilmu meski hanya satu ayat. Sebenarnya ada banyak point penting yang disampaikan oleh Ustad Daniel Barkah, S.Sy selaku salah satu penceramah di kegiatan Sedekah Ngider Mengaji ini, tetapi saya hanya mengutip beberapa, sebab jika tulisan saya terlalu panjang, anda juga pasti akan malas membacanya kan?? Hehehe 😄 Point pertama adalah tentang kegelisahan, atau bahasa gaulnya adalah kegalauan. Kita sebagai manusia
FANATIK BOLEH, BEGO JANGAN https://goo.gl/images/nPJrRK Saat ini kita melihat banyak masyarakat Indonesia yang demam fanatisme terhadap para capres jagoannya. Sebenarnya tidak ada yang salah dalam mendukung setiap capres dan cawapres, yang salah itu ketika kita terlalu bodoh dalam menunjukkan cara sebagai bentuk dukungan kita. Kebanyakan dari kita menggunakan cara yang sangat tidak menunjukkan manusia yang bernilai etika dan estetika. Dengan saling menghujat, memfitnah dan menjatuhkan para capres, sebenarnya kita  sedang menjatuhkan martabat kita sebagai manusia yang diciptakan memiliki akal dan nurani. Paslon nomor 01 maupun 02 memiliki keunggulan masing-masing. Maka mana yang menurut kita baik, pilihlah. Pilihlah tanpa menghujat yang lain. Dukunglah tanpa memfitnah yang lain. Tidak perlu menjadi cebong dan kampret untuk bersaing. Persaingan itu wajar ketika kita juga berlaku secara wajar. Setiap presiden yang memimpin negeri ini, selalu memiliki kelebihan da
VALENTINE ?? HARUSKAH ?? https://goo.gl/images/urMRLR Berbicara tentang valentine, berarti kita berbicara tentang kasih sayang. Eittsss, benarkah kasih sayang? Benarkah hari Valentine adalah hari untuk menunjukkan rasa cinta? atau malah hari untuk memuaskan syahwat ?? Cinta itu suci, maka jangan menodainya dengan nafsu. Saya kurang setuju dengan perayaan seperti ini. Tapi saya juga tidak memaksa anda untuk tidak setuju juga. Ini hak setiap pribadi. Tetapi bagi pribadi-pribadi yang merasa muslim, tentu tahu perayaan seperti ini tidak ada dalam Islam. Mengapa tidak ada? Ya karena Islam selalu mengajarkan untuk saling menyayangi setiap hari, bukan hanya pada hari-hari tertentu. Apalagi jika perayaan ini dijadikan pesta perkumpulan dosa dengan wine dan freesex. Namun kemudian mereka mengatasnamakan hari kasih sayang. Yang seperti ini dimana letak kasih sayangnya? Secara akal sehat, ini jauh dari kata logis. Jika bukti kasih sayang hanya sekedar tukar kado dan cok