Ilustrasi Generasi Milenial. jonathanbecher.com
GENERASI yang tumbuh di era milenial merupakan generasi yang dijejalkan teknologi dan kebutuhan hidup yang serba mudah. Tetapi semua itu tidak cukup untuk mensejahterakan masyarakat zaman now, mengapa?? Karena persaingan di dunia kerja pun semakin ketat.
Banyaknya posisi pekerja yang digantikan oleh mesin-mesin canggih membuat angka pengangguran kian meningkat. Hal ini membuat para generasi milenial berpikir keras untuk mencari cara ampuh agar tetap hidup di kerasnya dunia modern.
Pada era milenial seperi ini, bisnis online dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Akan tetapi ini belum menjadi solusi yang menjanjikan, sebab Indonesia masih memiliki banyak daerah yang tidak dapat dijangkau oleh sinyal, sedangkan syarat mutlak dari bisnis online adalah adanya jaringan sinyal sebagai koneksi. Sehingga dapat dipastikan bisnis online belum menjadi jawaban yang tepat untuk mengentaskan angka pengangguran.
Dengan berbagai persoalan di atas, generasi milenial membutuhkan pemimpin yang mampu menstabilkan angka pengganguran dengan maraknya teknologi yang semakin berkembang, sekaligus meratakan perkembangan teknologi dan kemodernan ke seluruh Indonesia.
Selain teknologi yang telah berhasil menggeser tenaga manusia dalam dunia kerja, generasi milenial pun dihadapkan dengan keadaan dunia yang semakin memburuk. Bukan hanya tentang kondisi bumi yang semakin sepuh, tetapi juga merosotnya etika dan norma kemanusiaan dalam diri generasi milenial yang disebabkan kurangnya sosok yang bisa dijadikan panutan.
Generasi masa kini terlalu sering disuguhi publik-publik figur yang mencontohkan berbagai jenis perilaku negatif. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa generasi milenial perlu dikhawatirkan sikap dan mentalnya. Oleh karena itu, di era milenial seperti ini, sangat dibutuhkan pemimpin yang bisa dijadikan idola dan panutan bagi masyarakatnya. Sebab generasi milenial membutuhkan publik figur yang mencerminkan watak manusiawi, yang saat ini sulit untuk ditemukan.
Meski pada hakikatnya sebuah rasa kemanusiaan dalam diri seseorang tergantung pada diri masing-masing, tetapi lingkungan dan apa saja yang mampu mereka tangkap melalui visual ataupun audio sangat mempengaruhi mental dan perilaku seseorang.
Singkatnya, generasi milenial membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menjadi tauladan dan mensejahterakan warganya dalam lingkaran modernisasi dan globalisasi.**
Komentar
Posting Komentar