Berdiri tegap tak bergiming
Busungkan dada depan buldoser
Siapa takut kehilangan nyawa
Keberanianmu memuncak meski di tangan hanya kerikil tanpa senapan
Sementara serdadu Zionis
Dengan angkuh menodongkan senjata
Tatapan tajammu menghujam keaangkuhan itu
Lidahmu tak kelu
Malah basah dengan asma-Nya
Derap langkah para pejuang begitu gagah
Berlari kibarkan bendera Palestina
Semangatmu tak surut walau Israel berlagak di atas tank raksasa
Tanah airmu dirampas dengan congkaknya
Dan kau terus berjuang tanpa henti
Di ruang-ruang gulita lagi sunyi
Tubuhmu dikurung, pucat pasi
Tapi sungguh
Apa pun tak goyahkan gelora jihad dalam sukmamu
Di lorong-lorong sempit kau terhimpit
Meraba-raba cahaya dalam kegelapan
Enggan kau pergi dari bumi suci ini
Meski sesak mesiu memenuhi ruang paru-paru
"Demi Palestina" ucapmu tenang
Butuh berapa masa lagi
Berapa tahun lagi
Aku begitu sangsi pada keadilan dunia
Lalu, kau datang berlumur darah
Sesimpul senyum terpaut di ujung bibir
Kau berucap "Al Aqsa Haqqunaa"
BACA JUGA: Maaf Palestina, Aku Hanya Bisa Menangis
Komentar
Posting Komentar