Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Pulau Komodo Zona Konservasi, Bukan Lahan Bisnis Investasi

  PULAU KOMODO atau yang saat ini lebih dikenal dengan Taman Nasional (TN) Komodo merupakan habitat alami satwa langka Varanus Komodoensis , kebanggaan Nusa Tenggara Timur, kebanggaan Indonesia dan juga publik internasional. Sebab Komodo adalah jenis kadal raksasa atau hewan purba Dinosaurus yang masih hidup sampai saat ini. Pulau Komodo juga pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia pada tahun 2012. Namun saat ini, bencana ekologi dan sosial sedang menghantui kawasan konservasi tersebut. Kebijakan pemerintah yang menjadikan kawasan TN Komodo seluas 132,572 hektar sebagai episentrum investasi wisata super-premium Labuan Bajo, tentunya mengancam ekosistem Komodo juga mengganggu ruang penghidupan bagi pelaku wisata dan masyarakat setempat. Di era Jokowi periode kedua ini, pemerintah telah mendorong investasi pariwisata di dalam dan sekitar kawasan TN Komodo. Berbagai infrastruktur telah berlangsung di kawasan tersebut. Pembangunan yang lain juga sudah masuk perencanaan da

Tradisi Penghapusan Dosa di Bulan Safar

BULAN SAFAR adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah. Di berbagai daerah, bulan Safar dianggap sebagai bulan kesialan atau bulan yang penuh musibah. Dengan keyakinan tersebut, banyak tradisi yang muncul sebagai upaya untuk menghapus dosa-dosa agar tidak terjadi musibah. Di Indonesia, beberapa daerah melakukan tradisi "Mandi Safar" untuk menghapus dosa dan menolak bala. Tradisi tersebut, antara lain terjadi di daerah Kalimantan Tengah, daerah Jambi, daerah Flores Timur, juga daerah Riau. Meski memiliki penyebutan yang sama, Mandi Safar, tapi dalam pelaksanaannya tentu berbeda. Berikut penjelasan tentang proses pelaksanaan tradisi Mandi Safar di beberapa daerah : 1. Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam artikel diterbitkan pada Kamis (16/11/2017). Tradisi Mandi Safar di daerah ini, biasanya dilaksanakan pada Rabu terakhir di bulan Safar. Dalam pelaksanaannya, tradisi ini dipimpin oleh seorang tokoh ada

RUU Cilaka Bikin Celaka

TEPAT pada tanggal 5 Oktober 2020, puncak pengkhianatan pemerintah kepada rakyat terjadi. Pengesahan RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) membuat geram rakyat Indonesia. Bagaimana tidak, RUU ini memiliki banyak poin yang merugikan rakyat, terutama kaum buruh. Di tengah kegagapan pemerintah menangani Covid-19, mereka malah diam-diam mengadakan lanjutan pembahasan dan pengesahan RUU Cilaka. Dua fraksi; Demokrat dan PKS yang menolak pengesahan RUU ini saat sidang paripurna Senin kemarin, tak diizinkan memberikan sanggahan. Bahkan mikrofon mereka dimatikan. Sesama politisi yang kontra saja mereka bisa sejahat itu, apalagi kepada kita, rakyat lemah ini. Ribuan buruh hari ini turun ke jalan. Dua juta buruh lakukan mogok kerja. Kekacauan seperti apa lagi yang kau inginkan Wahai Pemerintah Yang Terhormat? RUU Cilaka membuka peluang besar bagi investor asing masuk ke Indonesia. Hal ini tentunya menimbulkan keresahan mendalam. Ketika tenaga kerja WNI diganti WNA, tingkat pengangguran negara

Pro Kontra Belajar Daring

TAHUN 2020 hampir mendekati ujung, namun pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga surut. Pandemi ini tentu berdampak ke semua kalangan. Banyak perubahan signifikan yang terjadi di berbagai bidang. Baik bidang ekonomi, industri, sampai pendidikan. Sebagai akademisi, tentu dampak paling besar yang kita rasakan adalah di bidang pendidikan. Berbagai kegiatan pembelajaran yang seharusnya terjadi di lembaga pendidikan, dipindahkan ke rumah masing-masing. Aktivitas yang semestinya dilakukan secara tatap muka, dialihkan melalui daring. Bahkan sampai Oktober ini, masih banyak lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring. Baik di kota, maupun di daerah. Perihal proses belajar melalui daring ini tentunya terdapat pro dan kontra. Ada lebih, ada pula kurangnya. Sebagian masyarakat setuju dengan alasan bahwa sistem daring mengajarkan siswa/ mahasiswa memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik. Sistem daring juga mengajarkan siswa/mahasiswa menjadi lebih mandiri, tidak b