Loc: Pantai Samsoge, Pulau Adonara |
KEPALA kita dipenuhi beragam ekspektasi tentang kehidupan. Hati kita diisi harapan-harapan untuk hari esok. Tetapi kita terkadang lupa menyiapkan ruang untuk rasa kecewa. Kita lupa, bahwa banyak hal bisa terjadi di luar kendali.
Sebuah kalimat bijak yang mengatakan, "Hasil tidak akan mengkhianati proses" telah meracuni pikiran kita bahwa segala sesuatu memang harus dimenangkan. Padahal, perihal hasil akhir adalah urusan Tuhan, kewajiban kita hanyalah berproses.
Tidak apa-apa jika kalah, tidak apa-apa jika gagal. Sesuatu bisa dinilai menang, karena ada yang kalah. Sesuatu dapat terlihat berhasil, karena ada yang gagal. Kehidupan memang seperti itu. Kita dipilih oleh-Nya untuk memainkan satu di antara dua peran tersebut.
Dunia ini penuh dengan ketidakseimbangan. Tidak semua hasil berbanding lurus dengan jerih payah.
Tidak sebuah kebaikan berbalas kebaikan pula.
Jika kau mencari keadilan yang sempurna, memang bukan dunia tempatnya.
BACA JUGA: Menyepi Sejenak untuk Tenang
Kadang kala kita harus dipertemukan dengan jalan buntu, agar dapat belajar membaca peta dengan benar. Kadang juga kita harus tersandung, agar belajar untuk berhati-hati dalam melangkah. Memang begitu, karena tidak semua cita-cita menjadi nyata, tidak semua rasa harus berlabuh bersama.
Kegagalan dan keberhasilan adalah ketidakpastian, sehingga harus sama-sama dipersiapkan. Bersiap untuk bersyukur jika menang, bersiap untuk sabar jika kalah.
Kawan, izinkan saya bertanya, "Sudah sekacau apa hari ini?", "Sudah seriuh apa isi kepalamu?", "Berapa banyak rencana yang hanya wacana?", "Berapa banyak harapan yang terpaksa harus dikubur?", silakan jawab di dalam hatimu.
Satu hal yang perlu kita sadari, pengetahuan kita terbatas.
Kadang kala kita harus dipertemukan dengan jalan buntu, agar dapat belajar membaca peta dengan benar. Kadang juga kita harus tersandung, agar belajar untuk berhati-hati dalam melangkah. Memang begitu, karena tidak semua cita-cita menjadi nyata, tidak semua rasa harus berlabuh bersama.
Kegagalan dan keberhasilan adalah ketidakpastian, sehingga harus sama-sama dipersiapkan. Bersiap untuk bersyukur jika menang, bersiap untuk sabar jika kalah.
Kawan, izinkan saya bertanya, "Sudah sekacau apa hari ini?", "Sudah seriuh apa isi kepalamu?", "Berapa banyak rencana yang hanya wacana?", "Berapa banyak harapan yang terpaksa harus dikubur?", silakan jawab di dalam hatimu.
Satu hal yang perlu kita sadari, pengetahuan kita terbatas.
"... boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu pdahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui"
(QS. Al Baqarah: 216)
Komentar
Posting Komentar