MENURUT KBBI, kata 'Perempuan' dan 'Wanita' memiliki makna yang sama. Tetapi mari kita lihat secara etimologi dan semantik.
Kata 'WANITA' berasal dari bahasa Jawa ; WANI DITATA, yang berarti berani diatur/mau diatur. Hal ini menegaskan bahwa wanita hanya menjadi interior dan objek yang sekedar muncul di etimologi rakyat jawa. Wanita menjadi objek yang harus tunduk dah patuh kepada lelaki. Bagi saya, energinya negatif ; submisif dan pasif.
Presepsi wanita serupa klangenan alias pemuas kesenangan. Kita tentu sering mendengar istilah 'Harta, Tahta, Wanita'. Lelaki dianggap gagah ketika memiliki ketiganya. Hmm.. Jadi kita semacam benda. Ya, hanya objek.
Lalu bagaimana dengan 'Perempuan'??
Dalam tinjauan etimologis, kata 'PEREMPUAN' berasal dari kata 'EMPU' yang berarti : Tuan, orang yang mahir/berkuasa, atau pun 'kepala'. Pernah dengar kata 'Empuan' atau juga kependekannya 'Puan'?? Artinya adalah sapaan hormat pada perempuan. Padanan dari kata 'Tuan'.
Persepsinya tidak semata menjadi objek. Perempuan memiliki tempat lebih terhormat, lebih bermartabat. Tidak harus tunduk dan patuh pada lelaki, sebab perempuan memiliki pemikirannya sendiri. Punya kuasa atas dirinya sendiri.
Bagi saya perempuan memiliki energi positif ; asertif dan aktif. Tidak seperti makna WANITA yang lebih lekat dengan ketidakberdayaan dan lemah. PEREMPUAN terasa lebih kuat, mandiri, berdaya, tangguh namun tetap anggun.
Saya masih ingat pesan seorang perempuan luar biasa yang disapa 'Kak Grace'. Ketika ia memberikan sebuah buku karya Boy Candra kepada saya, ia menuliskan sebuah kalimat di lembar pertama buku itu ; "Jadilah perempuan dengan keperempuanan paling perempuan".**
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus