Saat tangan tak mampu berjabat, rindu menjelma aksara
Wajahmu tiba di sela-sela buih ombak yang membasahi diri
Sedang namamu, adalah bait doa yang tak pernah alpa di hadapan Tuhan
Di tangan seorang penyair, rindu adalah puisi, Sayang...
Maka saat temu tidaklah nyata, biarkan dirimu menjadi tema ; hidup di tiap spasi antar-kata
Dan di tepi pantai ini,
Diamku adalah mengingatmu
Renungku adalah memelukmu
Kuat-kuatlah, Kasih.
Ada yang harus dilanjutkan ; Kita.
(Adonara, 26/06/20)
Komentar
Posting Komentar