Ajal itu datang tanpa permisi
Merenggut nyawa tanpa negoisasi
Meski sanak saudara merasa berat hati
Malaikat izrail melangkah dengan pasti
Merelakan orang-orang terkasih
Yang tiba-tiba pergi tanpa belas kasih
Meninggalkan duka yang diam-diam membekas luka
Menangisi jasad yang terbujur kaku tak berkata
Takdir sungguh luar biasa
Mengubah suasana secara mendadak tanpa rasa-rasa
Tetapi mati ialah pasangan dari hidup
Maka ketika sepasang mata perlahan tertutup
Doa adalah hadiah terbaik
Bagi mereka yang telah pergi agar tetap baik-baik
Meski segala cerita hanya tinggal cerita
Namun wajah dan nama adalah ingatan yang tak kan buta
Dunia ini begitu fana
Terlalu rugi bagi mereka yang hanya menumpuk harta dimana-mana
Sedang ibadah pada tuhan
Hanya ada dalam bayang-bayang khayalan
Maka untuk maut yang datang tanpa suara
Biarkan hidup ku berakhir saat aku dengan Rabb bercumbu mesra
Amin ya Rabbal alamin .... !!
(Ar-ina Guhir)
Merenggut nyawa tanpa negoisasi
Meski sanak saudara merasa berat hati
Malaikat izrail melangkah dengan pasti
Merelakan orang-orang terkasih
Yang tiba-tiba pergi tanpa belas kasih
Meninggalkan duka yang diam-diam membekas luka
Menangisi jasad yang terbujur kaku tak berkata
Takdir sungguh luar biasa
Mengubah suasana secara mendadak tanpa rasa-rasa
Tetapi mati ialah pasangan dari hidup
Maka ketika sepasang mata perlahan tertutup
Doa adalah hadiah terbaik
Bagi mereka yang telah pergi agar tetap baik-baik
Meski segala cerita hanya tinggal cerita
Namun wajah dan nama adalah ingatan yang tak kan buta
Dunia ini begitu fana
Terlalu rugi bagi mereka yang hanya menumpuk harta dimana-mana
Sedang ibadah pada tuhan
Hanya ada dalam bayang-bayang khayalan
Maka untuk maut yang datang tanpa suara
Biarkan hidup ku berakhir saat aku dengan Rabb bercumbu mesra
Amin ya Rabbal alamin .... !!
(Ar-ina Guhir)
Komentar
Posting Komentar