Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Banyak Hal Sederhana yang Luput Kita Syukuri

  Foto diambil saat hujan dan senyumanmu beradu di sini " AYO JALAN," ujarnya. Meskipun langit mendung, ia berusaha menunaikan janjinya. Biasalah, bagi seorang perempuan yang akan menggila jika berdiam di rumah saja sepertiku, jalan-jalan adalah suatu kewajiban yang berdosa jika tak ditunaikan. Tidak jauh, roda doa berputar mengantar kami menuju tempat 'ngopi' yang di sekeliling rumput hijau, asri. Setelah kopi diteguk, air langit turun. Tentu kesal, "baru juga keluar, udah ujan lagi," gumamku. Kami berteduh, memeluk diri masing-masing untuk menghalau angin yang membawa cipratan hujan. Kemudian entah dari mana pikiran ini datang, "Mengapa tidak mencoba mensyukuri hujan yang turun karena telah menahan kita untuk lebih lama di sini? Mengapa tidak bersyukur dengan gelas kopi yang sampai tuntas kita teguk bersama? Pada intinya kan kita hanya ingin bersama, bukan tentang mau ke mana." Ternyata hati lebih tenang jika lapang menerima dan bersyukur dala

Bicara Pada Diri Sendiri

HIDUP berdampingan dengan manusia membuat kita perlu menata bahasa dan perilaku. Beragam sifat dari masing-masing insan menyadarkan kita tentang penerimaan. Bertahun-tahun kita belajar menjadi manusia baik hati, tapi masih saja sulit menerima kesalahan orang lain. Hati kita kadang begitu tinggi untuk mengakui bahwa kita juga bisa salah. Merasa paling benar dan selalu benar. Ingin dimengerti tapi lupa untuk mulai mendengar dan memahami. Sering kali masygul atas suatu masalah namun enggan menyelesaikannya, memilih lari lalu menyalahkan orang lain. Lagi-lagi kita merasa paling benar dan selalu benar. Menjauhi orang sekitar, padahal kita saling membutuhkan. Seringkali merasa sendiri, padahal kita yang tak ingin ditemani. Merasa ditinggalkan, padahal kita yang melangkah pergi. Kita terlalu banyak merasa paling menderita, bersikeras mengklaim sebagai pihak yang tersakiti, padahal kita yang mengizinkan untuk disakiti. BACA JUGA: P U L A N G Memang tidak akan bisa menjadi manusia yang dise