SAYA tidak suka, ralat, lebih tepatnya tidak pandai berbasa-basi. Bukan hanya tidak bisa, tapi juga tidak suka. Baiklah, kuakui saja, saya memang tidak suka basa-basi, apalagi dengan orang asing dan manusia-manusia SKSD alias sok kenal sok dekat. Tapi percayalah, teman-teman dekatku adalah mereka yang SKSD, karena kalau tidak, tentu saya tidak akan memiliki teman, bukan? Di media sosial, banyak orang gemar basa-basi di kolom komentar hingga berani mengirim pesan ke orang lain yang tidak dia kenal. Dengan percaya diri menyatakan bahwa ia tertarik dengan sosok seorang Arina yang terpampang di lini masa. Apakah mereka lupa, kalau media sosial adalah wadah yang hanya menunjukkan sisi keren seseorang? Mengapa mereka mudah sekali tertipu? Mungkin Anda akan menghujat tulisan ini, karena merasa seorang Arina seolah-olah 'jual mahal.' Astaga, saya bukan barang dagangan. Ada pula yang mengirim sapaan genit dan sedikit memuakkan dengan foto profil versi tertampan menurut mereka sendir
Menulis adalah upaya mengawetkan usia. Sebab ketika kau menulis, nyawamu berlipatganda. (_inaguhir_)