Puan,,, Wajahmu nanar di ujung malam Beribu luka hati telah kau telan Menyatu dalam darah dan jantungmu Puan,,, Lebam-lebam jiwamu digebuki ribuan tinju Coba ludahi takdir Merasa sakit tapi tak mengaku Malam-malam panjang Airmata membenam di pipi Kau sudah kalah berulang kali Puan,,, Sudahi saja Tangis tak pernah mampu mengembalikan kenangan . . . _inaguhir_ (Surakarta, April 2019 )
Menulis adalah upaya mengawetkan usia. Sebab ketika kau menulis, nyawamu berlipatganda. (_inaguhir_)